"Pendataaan menjadi basis pelaksanaan program Direktorat
Pembinaan Kursus dan Pelatihan (Dinbinsuslat). Melalui pendataan yang kuat,
aksi peningkatan mutu lembaga kursus dan pelatihan (LKP), percepatan penyaluran
dana bantuan, hingga keterbukaan informasi lebih mudah dilaksanakan."
Direktur
Pembinaan Kursus dan Pelatihan Wartanto menyatakan bahwa pendataan merupakan
lanjutan program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Dari pendataan
tersebut, Ditbinsulat telah memverifikasi 8.730 LKP dari 16.009 lembaga yang
sudah memiliki Nomor Induk lembaga Kursus dan Pelatihan (NILEK).
Dari
sejumlah lembaga tersebut, baru 750 program serta 17 lembaga yang sudah
terakreditasi. Artinya baru sekitar 3,107 persen program dan 0,1 persen lembaga
yang dinilai telah memenuhi standar kelayakan. “Tugas kami tentunya masih
banyak untuk menyelesaikan verifikasi data ini,” kata Wartanto.
Hasil
dari verfikasi tersebut, kata Wartanto, berguna untuk meningkatkan mutu
lembaga. Ini karena lembaga-lembaga yang terakreditasi akan dinilai kinerjanya
dengan penilaian tertinggi “A” dan terendah “D”. Para penyelenggara LKP
tersebut kemudian dapat mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan
Ditbinsuslat.
“Bagi
yang terakreditasi C kami harap dapat meningkat jadi B, B jadi A, dan yang
sudah terakreditasi A bisa terus meningkatkan kualitas lembaganya. Mulai tahun
ini, hasil pelatihan ini akan dievaluasi apakah telah membuat kinerja mereka
menjadi lebih baik, ” ujar pria kelahiran Pati 9 Oktober 1963 ini.
Bantuan Cepat Terserap
Tidak
hanya meningkatkan mutu, pendataan juga membuat dana bantuan pemerintah menjadi
lebih cepat tersalurkan. Digambarkan Wartanto, persoalan klasik di
pemerintah terkait soal bantuan adalah penyaluran dana besar-besaran pada akhir
tahun. Ini dinilai Wartanto merupakan kinerja yang tidak sehat.
“Proses
penyaluran dana akan dibagi menjadi dua cara, yaitu 50 persen menggunakan jalur
prestasi, di mana pengaju proposal tidak perlu divisitasi. Ini karena lembaga
tersebut telah melaksanakan program bantuan pada tahun sebelumnya dengan
kinerja A dan B, atau pun lembaga tersebut sudah terakreditasi. Sisanya,
pengaju proposal mendapatkan bantuan melalui kompetisi secara konvensional,”
kata Wartanto.
Percepatan
dana bantuan tentunya akan mendorong keberhasilan program yang diusung oleh
Ditbinsuslat. Saat ini, ada tiga program pokok kursus dan pelatihan yang akan
diprioritaskan, yaitu pendidikan kecakapakan hidup (PKH), program desa vokasi,
dan pendidikan kewirausahaan masyarakat.
Tahun
ini ditargetkan 60.000 peserta didik akan mengikuti PKH. Sasaran dari
pendidikan ini adalah orang putus sekolah. Sementara pada program desa vokasi,
ada 10.000 desa yang ditargetkan akan menjalankan program ini. Pada program
kewirausahaan masyarakat, Ditbinsulat menargetkan 12.000 peserta didik yang
akan menjadi wirausahawan baru.
Selain
melancarkan program, Wartanto menyatakan pendataan ini merupakan bagian dari
keterbukaan informasi. Sebab, segala data tersebut tertuang pada laman
infokursus.net. Pada laman tersebut, para pengunjung laman bisa mendapatkan
data berbagai lembaga, alumni, penerima bantuan, dan berbagai informasi
petunjuk teknis bantuan.
Sumber
: http://www.paudni.kemdiknas.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar