Dalam sebuah pertemuan dengan para pendidik PAUD yang membahas cara pengisian raport PAUD dengan format baru (baca juga artikel tentang
Format Baru Raport PAUD), salah seorang pendidik PAUD bertanya kepada saya , “ Pak, bagaimana cara membuat kesimpulan manakala dari hasil penilaian perkembangan anak , ternyata hasilnya menunjukan tebaran nilai yang tidak merata ?”.
Format Baru Raport PAUD), salah seorang pendidik PAUD bertanya kepada saya , “ Pak, bagaimana cara membuat kesimpulan manakala dari hasil penilaian perkembangan anak , ternyata hasilnya menunjukan tebaran nilai yang tidak merata ?”.
Kemudian ia mengilustrasikan seperti contoh berikut ini :
Jika disederhanakan, mungkin kalimatnya adalah : “apa yang dapat kita simpulkan jika penilaian terhadap perkembangan anak, hasilnya seperti contoh diatas ?
Sepertinya jika dihadapkan pada contoh kasus diatas, maka suka atau tidak suka , kita akan bertemu dengan yang namanya skor atau angka . Mungkin hanya inilah cara yang dapat dilakukan oleh pendidik PAUD untuk dapat menentukan kesimpulan apakah perkembangan anak tersebut masuk dalam katagori Baik, Cukup, atau Perlu Dilatih. Namun jangan khawatir, walaupun dalam menentukan kesimpulan menggunakan penghitungan dengan skor atau angka, di dalam raport nanti skor dan angka tersebut tidak akan muncul.
Tentu sangatlah tidak bijak jika dalam menentukan kesimpulan dilakukan hanya dengan cara dikira-kira atau ditebak-tebak. Oleh karena itu harus ada satu kriteria penilaian yang dapat dijadikan patokan atau tolok ukur oleh para pendidik PAUD untuk menentukan kesimpulan dan kriteria penilaian ini harus dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Menurut Nana Sudjana (2005) “ bahwa untuk dapat menentukan nilai suatu objek tentu diperlukan adanya sebuah ukuran dan kriteria, misalnya untuk dapat mengatakan baik, sedang, atau kurang, diperlukan adanya ukuran yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang atau yang kurang itu, ukuran inilah yang disebut dengan kriteria.”
Berkaitan dengan pertanyaan diatas, maka satu cara yang dianggap paling mudah yang dapat digunakan oleh para pendidik PAUD dalam menentukan kesimpulan dalam raport PAUD adalah dengan menggunakan interval nilai.
Bagaimana cara membuat interval nilai ? . Berikut adalah langkah-langkahnya !
- Kita beri skor pada opsi pilihan nilai ; Baik (3), Cukup (2), dan Perlu Dilatih (1).
- Hitung Range (R) Skor, dengan cara mengurangi skor tertinggi (H) dengan skor terendah (L). Dalam hal ini skor tertinggi adalah 3, dan skor terendah adalah 1. Sehingga : R = H – L = 3 – 1 = 2
- Tetapkan banyaknya interval. Dalam hal ini banyaknya interval adalah 3, yaitu Baik, Cukup, dan Perlu Dilatih.
- Tentukan rentang interval skor dengan menggunakan rumus :
Sehingga akan diperoleh Rentang Skor sebagai berikut :
RENTANG SKOR
|
NILAI
|
2.4 – 3.0
|
BAIK
|
1.7 – 2.3
|
CUKUP
|
1.0 – 1.6
|
PERLU DILATIH
|
5. Selanjutnya untuk menentukan kesimpulan pada tiap aspek perkembangan anak, dapat dilakukan dengan cara menghitung skor rata-rata, dan hasilnya kita bandingkan dengan Tabel Rentang Skor .
Kembali ke contoh kasus diatas, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh pendidik PAUD adalah :
Skor rata-rata aspek perkembangan Nilai Agama dan Moral adalah : 13/6 = 2.1 , kemudian jika kita bandingkan ke dalam tabel rentang skor, maka skor 2.1 tersebut masuk dalam kriteria nilai “CUKUP”.
Selanjutnya dengan menggunakan kata kunci “CUKUP” tersebut, maka pendidik dapat menyusun kesimpulan pada kolom yang tersedia dengan menggunakan narasi sebagaimana telah biasa dilakukan ketika mengisi raport PAUD.
Dari contoh kasus diatas, maka kesimpulan yang dapat ditulis oleh pendidik, kurang lebih adalah sebagai berikut :
Kesimpulan Perkembangan Pada Anak:
Secara umum kemampuan ananda Nabil pada aspek Nilai Agama dan Moral sudah CUKUP berkembang. Ananda sudah mampu menghafal surat-surat pendek dan melakukan gerakan sholat dengan benar, namun terkadang ananda masih belum dapat membedakan perilaku baik dan buruk.
Catatan/Rekomendasi Pendidik :
Jika ingin jadi anak yang baik, ananda Nabil harus sayang sama teman-teman, jangan suka menggangu dan mengambil barang punya teman. Kalau masih nakal, nanti tidak ada teman yang mau bermain dengan ananda.
Tulisan ini hanya merupakan analisis penulis setelah mempelajari cara mengisi raport PAUD yang baru ini. Tujuannya tidak lain hanya ingin membantu rekan-rekan pendidik PAUD yang mengalami kesulitan manakala mereka harus menentukan dan membuat kesimpulan pada buku raport PAUD. Semoga tulisan ini bermanfaat .
Referensi : Sudjana, Nana , (2005) Penilaian Hasil Proses Belajar Mangajar, Remaja Rosda Karya, Bandung
4 komentar:
Sangat membantu kami bagi guru PAUD. Trims ya... Tlg krm k alamat emailku.
Assalamu'alaikum... salam kenal... saya hanya ingin memberikan masukan sedikit, untuk catatan/rekomendasi pendidik, bagaimana kalau kata "nakal" dhilangkan karena ini merupakan labeling pada anak, sedangkan setiap guru paud diharapkan untuk tidak meberkan labeling pada anak. bagaimana kalau kalimatnya diubah jadi seperti ini : "Kalau Ananda Nabi bisa bersikap baik dan sayang sama teman, maka nanti Ananda Nabil akan mempunyai teman yang banyak dan disayangi semua teman"
Terima kasih.
@Rika..terima kasih masukannya, sangat bermanfaat bagi kami dan guru-guru PAUD ... salam kenal juga dari kami!
memberikan penilaian untuk anak PAUD sebaiknya yang baik2 saja yang ditulis sedangkan kekurangannya cukup disampaikan langsung ke walimurid,jadi kata namun atau sejenisnya itu jangan digunakan.
Posting Komentar