5 Mei 2012

Melatih Kebiasaan Anak Usia 3-6 Tahun


Usia 3-6 tahun adalah masa perkembangan anak yang menarik. Diusia ini anak menjadi amat menggemaskan karena mereka sudah bisa berjalan dan berbicara. Begitu banyak kemampuan anak yang berkembang pada usia ini, baik perkembangan fisik, kecerdasan, kemampuan berbahasa, perkembangan emosi, perkembangan identitas diri, dan perkembangan sosialnya.
Berikut ini adalah  beberapa tips bagi para orang tua maupun guru dalam melatih kebiasaan anak usia 3-6 tahun :

Melakukan jadwal beraktivitas dan beristirahat yang sehat
Anak seharusnya sudah tahu kapan waktu istirahat, dan kapan waktu beraktivitas. Ia tidak perlu lagi dipaksa untuk berhenti bermain kala berada di sekolah atau diminta tidur ketika di rumah.

Memperlihatkan kebiasaan makan yang sehat
Anak diharapkan sudah bisa makan sendiri dengan rapi. Ia juga mau mencoba berbagai rasa atau jenis makanan baru.

Dapat buang air besar dan kecil sendiri di tempatnya
Paling tidak ia harus sudah memberi tahu kapan akan buang air besar ( BAB ) atau kecil ( BAK ) dan mau belajar untuk dapat BAB atau BAK sendiri, dengan cara yang sesuai jenis kelaminnya. Selain itu, anak juga perlu belajar menyesuaikan diri dan dapat menerima berbagai kondisi jamban atau kamar mandi.

Mampu melakukan aktivitas fisik yang dibutuhkan sesuai usianya
Termasuk kegiatan motorik kasar ( seperti memanjat, menyeimbangkan diri, berlari, meloncat, mendorong, menarik, menangkap ), motorik halus ( seperti mengancingkan baju, menarik retsleting, menggunting, menggambar, mewarnai, membentuk tanah liat ).

Ikut serta dalam kegiatan keluarga
Anak seharusnya sudah mampu terlibat dalam berbagai kegiatan keluarga ( seperti ke acara pernikahan ) dan menerima tanggung jawab, meski sederhana ( seperti membereskan mainan ).

Menunda dan mengendalikan keinginan
Bayi-bayi kecil tentu saja tidak bisa menunda keinginannya untuk mendapat sesuatu. Semakin besar, anak harus dapat mengendalikan diri. Terhadap teman, ia harus dapat berbagi dan menunggu giliran. Sedangkan ketika berada di tempat tertentu, seperti tempat ibadah, ia harus menyesuaikan tindakannya, seperti tidak boleh berlari atau berteriak-teriak.

Menunjukkan perasaan dengan cara yang sehat
Di usia ini, anak diharapkan mampu membedakan lebih banyak jenis perasaan, bukan hanya terbatas pada senang atau sedih. Jenis perasaan lain yang perlu dikenalnya adalah rasa takut, sayang,bersemangat, senang, cemas atau sedih. Selain memahami perasaan sendiri, anak juga diharapkan dapat memahami perasaan orang lain, sehingga ketika menunjukkan perasaanya, sudah mempertimbangkan perasaan orang lain. Misalnya, ketika marah, ia tidak boleh berteriak dan memukul, karena hal itu menyakiti orang lain.

Memulai dan mempertahankan hubungan dengan orang-orang sekitarnya
Anak sudah bisa bercerita atau mendengarkan orang lain. Keterampilan ini diperlukan dalam berteman,sehingga tidak heran bila di usia ini anak sudah dapat berteman.

Menghindari bahaya
Anak diharapkan paham hal-hal yang membahayakan, seperti api, lalu lintas, tempat tinggi, racun, binatang, kolam yang dalam, dan sebagainya. Ia juga perlu paham apa yang harus dilakukanuntuk menghindari bahaya sesuai usianya. Contoh, anak diajarkan cara menyeberang jalan, menghadapi anjing,  atau menolak tawaran orang asing.

Berani menunjukkan keinginannya
Anak mampu bercakap-cakap. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga kebanyakan anak sudah mampu menyampaikan pikirannya , bertanya, dan berinisiatif melakukan sesuatu.

Mulai memahami tentang diri sendiri, konsep Tuhan , dan benda-benda di sekitar
Misalnya perbedaan jenis kelamin, cara kerja suatu alat, atau paham tentang benda-benda alam ( binatang, matahari dll).


Sumber : Amy Kadarharutami.(2011). Sukses Mengasuh Anak Usia 3-6 Tahun. Jakarta. Direktorat Pembinaan PAUD Kemdikbud.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

BUKU TAMU

Sahabat IPI Sumedang

Copyright © 2012. IPI Sumedang - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Bamz