Usia 3-6 tahun adalah masa perkembangan anak yang menarik.
Diusia ini anak menjadi amat menggemaskan karena mereka sudah bisa berjalan dan
berbicara. Begitu banyak kemampuan anak yang berkembang pada usia ini, baik
perkembangan fisik, kecerdasan, kemampuan berbahasa, perkembangan emosi,
perkembangan identitas diri, dan perkembangan sosialnya.
Berikut ini adalah beberapa tips bagi para orang tua maupun guru
dalam melatih kebiasaan anak usia 3-6 tahun :
Melakukan jadwal beraktivitas dan
beristirahat yang sehat
Anak seharusnya
sudah tahu kapan waktu istirahat, dan kapan waktu beraktivitas. Ia tidak perlu
lagi dipaksa untuk berhenti bermain kala berada di sekolah atau diminta tidur
ketika di rumah.
Memperlihatkan kebiasaan makan yang sehat
Anak diharapkan
sudah bisa makan sendiri dengan rapi. Ia juga mau mencoba berbagai rasa atau
jenis makanan baru.
Dapat buang air besar dan kecil sendiri di
tempatnya
Paling tidak ia
harus sudah memberi tahu kapan akan buang air besar ( BAB ) atau kecil ( BAK )
dan mau belajar untuk dapat BAB atau BAK sendiri, dengan cara yang sesuai jenis
kelaminnya. Selain itu, anak juga perlu belajar menyesuaikan diri dan dapat menerima
berbagai kondisi jamban atau kamar mandi.
Mampu melakukan aktivitas fisik yang
dibutuhkan sesuai usianya
Termasuk kegiatan
motorik kasar ( seperti memanjat, menyeimbangkan diri, berlari, meloncat,
mendorong, menarik, menangkap ), motorik halus ( seperti mengancingkan baju,
menarik retsleting, menggunting, menggambar, mewarnai, membentuk tanah liat ).
Ikut serta dalam kegiatan keluarga
Anak seharusnya
sudah mampu terlibat dalam berbagai kegiatan keluarga ( seperti ke acara
pernikahan ) dan menerima tanggung jawab, meski sederhana ( seperti membereskan
mainan ).
Menunda dan mengendalikan keinginan
Bayi-bayi kecil
tentu saja tidak bisa menunda keinginannya untuk mendapat sesuatu. Semakin
besar, anak harus dapat mengendalikan diri. Terhadap teman, ia harus dapat
berbagi dan menunggu giliran. Sedangkan ketika berada di tempat tertentu,
seperti tempat ibadah, ia harus menyesuaikan tindakannya, seperti tidak boleh
berlari atau berteriak-teriak.
Menunjukkan perasaan dengan cara yang sehat
Di usia ini, anak diharapkan
mampu membedakan lebih banyak jenis perasaan, bukan hanya terbatas pada senang
atau sedih. Jenis perasaan lain yang perlu dikenalnya adalah rasa takut,
sayang,bersemangat, senang, cemas atau sedih. Selain memahami perasaan sendiri,
anak juga diharapkan dapat memahami perasaan orang lain, sehingga ketika
menunjukkan perasaanya, sudah mempertimbangkan perasaan orang lain. Misalnya,
ketika marah, ia tidak boleh berteriak dan memukul, karena hal itu menyakiti
orang lain.
Memulai dan mempertahankan hubungan dengan
orang-orang sekitarnya
Anak sudah bisa
bercerita atau mendengarkan orang lain. Keterampilan ini diperlukan dalam
berteman,sehingga tidak heran bila di usia ini anak sudah dapat berteman.
Menghindari bahaya
Anak diharapkan
paham hal-hal yang membahayakan, seperti api, lalu lintas, tempat tinggi,
racun, binatang, kolam yang dalam, dan sebagainya. Ia juga perlu paham apa yang
harus dilakukanuntuk menghindari bahaya sesuai usianya. Contoh, anak diajarkan
cara menyeberang jalan, menghadapi anjing,
atau menolak tawaran orang asing.
Berani menunjukkan keinginannya
Anak mampu
bercakap-cakap. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga
kebanyakan anak sudah mampu menyampaikan pikirannya , bertanya, dan berinisiatif
melakukan sesuatu.
Mulai memahami tentang diri sendiri, konsep
Tuhan , dan benda-benda di sekitar
Misalnya perbedaan
jenis kelamin, cara kerja suatu alat, atau paham tentang benda-benda alam (
binatang, matahari dll).
Sumber : Amy Kadarharutami.(2011).
Sukses Mengasuh Anak Usia 3-6 Tahun. Jakarta. Direktorat Pembinaan PAUD
Kemdikbud.
0 komentar:
Posting Komentar