Dua postingan terdahulu
telah dibahas mengenai 4 model pembelajaran yang biasa diterapkan di PAUD,
yaitu : 1) Model Pembelajaran Klasikal, 2) Model Pembelajaran Kelompok dengan Pengaman, 3) Model
Pembelajaran Berdasarkan Sudut Kegiatan, dan 4) Model Pembelajaran Area (Minat). Nah pada postingan ketiga
ini akan dibahas mengenai Model Pembelajaran Sentra atau sering juga disebut dengan
BCCT (Beyond
Centers and Circle Time).
5.
MODEL PEMBELAJARAN SENTRA.
Model pembelajaran berdasarkan sentra memiliki ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk membangun konsep,
aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas serta intensitas
bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam proses
pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak berada dalam
lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung
perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain dan
pijakan setelah bermain. Pijakan ini dimaksudkan untuk mendukung perkembangan
anak lebih tinggi. Ada 3 jenis permainan yang disediakan dalam model ini yaitu;
bermain sensorimotorik atau fungsional, bermain peran, dan bermain pembangunan (konstruktif, yaitu
membangun pemikiran anak).
a. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas model pembelajaran sentra meliputi
pengelolaan secara klasikal, kelompok dan individual. Pada saat kegiatan
pembukaan, saat kegiatan penutup, dan saat makan besama guru menggunakan
pengelolaan secara klasikal, tetapi pada saat kegiatan inti menggunakan
pengelolaan secara kelompok atau individual. Untuk itu hal-hal yang dilakukan
oleh guru adalah sebagai berikut :
· Sentra
bermain dirancang dan direncanakan, sehingga semua peserta didik dapat
mengikuti kegiatan untuk mencapai tahap perkembangan.
· Kegiatan
pembelajaran dilengkapi dengan sentra-sentra yang diperlukan hari itu.
· umlah
dari kegiatan dan ragam kesempatan masing-masing sentra sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan dan jumlah anak.
· Ada
kesesuaian antara pijakan, sentra, dan alat yang akan dipergunakan dalam
pembelajaran.
b. Langkah-langkah
kegiatan
1) Penataan Lingkungan
Bermain
Sebelum anak datang, guru mempersiapkan bahan dan alat
bermain yang digunakan sesuai rencana dan jadwal kegiatan yang telah disusun
untuk kelompok yang dibimbingnya. Guru menempatkan alat dan bahan bermain yang
akan digunakan yang mencerminkan rencana pembelajaran yang telah dibuat
sehingga tujuan anak selama bermain dengan alat tersebut dapat dicapai.
2) Kegiatan Sebelum Masuk
Kelas/Penyambutan Anak (10 menit)
Guru menyambut kedatangan anak dengan tegur sapa, senyum dan
salam. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain beba bersama teman-teman
sambil menunggu kegiatan dimulai. Kondisi awal yang harus diketahui oleh guru
dari peserta didik saat datang adalah ekspresi emosi yang menunjukkan rasa
nyaman berada di sekolah. Bila kondisi ekspresi emosi anak saat datang
menunjukkan kesedihan/murung, maka guru perlu menetralisir emosi anak terlebih
dahulu dengan kegiatan transisi, seperti membaca buku cerita, puzzle dan
sebagainya.
3) Pembukaan/Pengalaman
Gerakan Kasar (20 menit)
Guru mempersiapkan seluruh anak dalam kegiatan lingkaran,
lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilaksanakan. Kegiatan pembuka
dapat berupa gera musik, permainan, dan jurnal, dan sebagainya. Satu guru yang
memimpin, guru lainnya menjadi peserta bersama anak (mencontohkan).
Anak dikondisikan duduk melingkar (circle time). Dalam
setiap kelompok melakukan kegiatan berdo`a, diskusi tema, membacakan buku
cerita yang berhubungan dengan tema hari itu.
4) Transisi (10 menit)
Selesai pembukaan, anak-anak diberi waktu untuk
“pendinginan” dengan cara bernyanyi dalam lingkaran, atau membuat permainan
tebak-tebakan. Tujuannya agar anak kembali tenang. Setelah tenang, anak secara
bergiliran dipersilahkan untuk minum atau ke kamar kecil. Gunakan kesempatan
ini untuk melatih kebersihan diri anak. Kegiatannya dapat berupa cuci tangan,
cuci muka, cuci kaki maupun buang air kecil.
Sambil menunggu anak minum atau ke kamar kecil,
masing-masing guru siap di tempat bermain yang sudah disiapkan untuk kelompoknya
masing-masing.
1)
Kegiatan Inti (90 menit)
a) Pijakan pengalaman sebelum bermain (15 Menit)
Guru dan anak duduk melingkar, guru memberi salam pada
anak-anak, menanyakan kabar anak-anak, dan dilanjutkan dengan kegiatan :
1. Guru meminta anak untuk
memperhatikan siapa teman mereka yang tidak hadir.
2. Minta anak mengambil
“nametag” dan menempelkan ke papan absent, atau membalik atau menunjukkan.
3. Berdo`a bersama, anak secara
bergilir memimpin do`a.
4. Guru menyampaikan tema hari
ini dan dikaitkan dengan kehidupan anak.
5. Guru membacakan buku yang
terkait dengan tema. Setelah selesai, guru menanyakan ken\mbali isi cerita.
6. Guru mengaitkan isi cerita
dengan kegiatan bermain yang akan dilakukan anak.
7. Guru mengenalkan semua tempat
dan alat bermain yang sudah disiapkan.
8. Dalam memberi pijakan, guru
harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada anak, sesuai rencana
pembelajaran yang telah disusun.
9. Guru menyampaikan bagaimana
aturan bermain (digali dari anak), memilih teman bermain, memilih alat bermain,
cara menggunakan alat-alat, kapan memulai dan mengakhiri bermain, serta
merapikan kembali alat yang sudah dimainkan.
10.Guru mengatur teman lain
dengan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih teman mainnya. Apabila ada
anak yang hanya memilih anak tertentu sebagai teman mainnya, maka guru agar
menawarkan untuk menukar teman mainnya.
11. Setelah anak siap bermain,
guru mempersilahkan anak untuk mulai bermain, agar anak tidak berebut serta
lebih tertib, guru dapat menggilir kesempatan setiap anak untuk memulai
bermain, misalnya berdasarkan warna baju, usia, huruf depan nama anak, atau
cara lainnya agar lebih teratur.
b) Pijakan
Pengalaman Selama Bermain (60 menit)
1.
Guru
mengamati dan memastikan semua anak melakukan kegiatan bermain.
2. Memberi
contoh cara bermain pada anak yang belum bisa menggunakan bahan/alat.
3. Memberi
dukungan berupa pernyataan positif tentang pekerjaan yang dilakukan anak.
4. Memancing
dengan pertanyaan terbuka untuk memperluas cara bermain anak. Pertanyaan
terbuka artinya pertanyaan yang tidak cukup dengan di jawab ya atau tidak saja,
tetapi banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan anak.
5.
Memberikan
bantuan kepada anak yang membutuhkan.
6. Mendorong
anak untuk mencoba dengan cara lain, sehingga anakmemiliki pengalaman bermain
yang kaya.
7.
Mencatat
yang dilakukan anak (jenis bermain, tahap perkembangan, tahap social)
8. Mengumpulkan
hasil kerja anak. Jangan lupa mencatat nama dan tanggal di lembar kerja anak.
9. Bila
waktu tinggal 5 menit, guru memberitahukan pada anak-anak untuk bersiap-siap
menyelesaikan kegiatan mainnya.
c) Pijakan Pengalaman Setelah Bermain (15 menit)
1.
Apabila
waktu bermain selesai, guru memberitahu saatnya membereskan alat dan bahan yang
sudah digunakan dengan melibatkan anak-anak.
2. Bila
anak belum terbiasa untuk membereskan, guru dapat membuat permainan yang
menarik agar anak ikut membereskan.
3. Saat
membereskan, guru menyiapkan tempat yang berbeda untuk setiap jenis alat,
sehingga anak dapat mengelompokkan alat bermain sesuai dengan tempatnya.
4. Bila
bahan mainan sudah dirapikan kembali, satu guru membantu anak membereskan baju
anak ( menggantinya bila basah), sedangkan guru lainnya dibantu orang tua
membereskan semua mainan hingga semua rapi ditempatnya.
5. Bila
anak sudah rapi, mereka diminta untuk duduk melingkar bersama guru. Setelah
semua anak duduk dalam lingkaran, guru menanyakan pada setiap anak kegiatan
bermain yang telah dilakukannya pada hari itu. Kegiatan menanyakan kembali
(recalling) melatih daya ingat anak dan melatih anak mengemukakan gagasan dan
pengalaman mainnya (memperluas perbendaharaan kata anak).
b) Makan
Bersama ( 10 menit )
1. Usahakan setiap pertemuan ada
kegiatan makan bersama. Jenis makanan berupa kue atau makanan lainnya yang
disiapkan sekolah atau yang dibawa oleh masing-masing anak.
2. Sekali dalam satu bulan
diupayakan ada makanan yang disediakan untuk perbaikan gizi.
3. Sebelum makan bersama, guru
mengecek ada anak yang tidak membawa makanan. Jika ada tanyakan siap yang mau
berbagi makanan pada temannya.
4. Guru memberitahukan jenis
makanan yang baik dan kurang baik.
5. Jadikan waktu makan bersama
sebagai pembiasaan tat cara makan yang baik (adab makan)
6. Libatkan anak untuk
membereskan bekas makanan dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah.
c)
Kegiatan Penutup ( 10
menit)
1. Setelah
semua anak berkumpul membentuk lingkaran, guru dapat mengajak anak menyanyi
atau membaca puisi. Guru menyampaikan rencana kegiatan hari berikutnya, dan
menganjurkan anak untuk bermain yang sama dirumah masing-masing.
2. Guru
memberi kesempatan pada anak secara bergiliran untuk memimpin do`a penutup.
3. Untuk
menghindari berebut saat pulang, digunakan urutan berdasarkan warna baju, usia
atau cara lain untuk keluar dan bersalaman lebih dahulu.
2)
Penilaian
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru hendaknya
mencatat segala hal yang terjadi, baik terhadap program kegiatan maupun
terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai catatan guru digunakan sebagai
bahan masukan bagi keperluan penilaian. Setiap semester, hasil laporan
perkembangan anak dilaporkan kepada orang tua secara lisan dan tertulis berupa
rapor dalam bentuk narasi.
Sekali lagi perlu
dipertegas bahwa setiap model pembelajaran memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing ,serta
memerlukan kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu guru dapat memilih model
pembelajaran yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan kemampuan yang
dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta faktor-faktor
pendukung lainnya.
Sumber :
http://aisyah-umi-lathifah.blogspot.com/2011/04/model-pembelajaran-sudut-pada-anak-usia.html
3 komentar:
Jika berkenan, bisa dipostingkan standar administrasi untuk TK.... terima kasih....
http://indahnya-nikmat-iman-islam.blogspot.com
Terima kasih atas kunjungan dan masukannya, senang bisa berkenalan dan saya sudah kunjungi blog anda ... sangat inspiratif untuk menambah keimanan .
Sangat membantu....
Posting Komentar